Tujuan
1. Teknik ini untuk mengakiri konflik-konflik dengan jalan
memutuskan urusan-urusan yang tidak selesai yang berasal dari masa
lampau klien.
2. Sebagai alat membantu klien agar ia memperoleh kesadaran yang
lebih penuh dalam menginternalisasikan konflik yang ada pada dirinya.
3. Klien menjadi sadar akan apa yang mereka lakukan dan bagaimana
mereka melakukan itu, dan bagaimana mereka mengubah diri dan pada waktu
yang sama untuk belajar menerima dan menghargai diri mereka sendiri.
4. Teknik ini membantu klien untuk tidak mengingkari hal yang sudah
ada, dan hanya berbicara mengenai perasaan yang berkonflik, tetapi
mereka dapat menginfestasikan perasaan dan mengalami sepenuhnya.
5. Klien menjadi sadar bahwa perasaan merupakan suatu bagian yang
sangat nyata dalam diri mereka, sehingga teknik ini mendorong klien
untuk tidak mengabaikan perasaannya.
6. Klien bisa bertanggung jawab atas segala konsekuensi atas apa
yang ia kerjakan setelah terapi, tanggung jawab adalah pemahaman atau
kemampuan menjawab.
Prinsip Dasar
1. Keseluruan peran dimainkan oleh klien sendiri (top dog dan under dog)
2. Teknik ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang mengalami
konflik internal dan untuk menyelesaikan faktor-faktor internal
tersebut, seperti: kurang percaya diri mengakibatkan rasa tertekan,
minder.
3. Perhatian terfokus pada pemisahan fungsi kepribadian dari individu antara top dog dan under dog.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Klien berperan aktif dalam konseling sebagai top dog dan under dog.
2. Jika potensi yang dimiliki klien bagus, maka hal itu memotivasi klien untuk berubah menjadi lebih baik.
3. Dapat digunakan untuk membantu klien yeng mengalami
konflik-konflik internal yang hebat. Ex: rasa kurang percaya diri,
tertekan oleh keadaan lingkungan seperti dilingkungan kerja.
Kekurangan
1. Tidak semua klien mampu memerankan menjadi orang lain.
2. Klien sering kali tidak jujur terhadap perasaannya sendiri sehingga menghambat dalam penggunaan teknik ini.
3. Banyak klien yang tidak bisa berperan sebagai posisi top dog.
4. Tidak semua klien bisa mengungkapkan perasaanny dengan baik pengalamannya saat konseling “here and now”.
Prosedur Penggunaannya
1. Klien diminta untuk mengidentifikasi akan kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang ada pada diri klien.
2. Konselor memberitahukan bagaimana aturan main dari permainan peran ini.
3. Klien diminta agar ia bisa menghadapkan suatu situasi, dimana,
kapan ia harus berperan sebagai top dog dan kapan ia harus memainkan
peran sebagai under dog.
4. Saat ia bermain peran dalam teknik kursi kosong, klien diminta
agar benar-benar memainkan perannya sesuai dengan kondisi sebenarnya
(serius). Contoh saat ia senang ia harus dapat mengungkapkan
kegembiraannya tersebut begitu sebaliknya saat ia sedang sedih ia harus
dapat mengungkapkan perasaannya tersebut. Dan saat ia sedang marah ia
juga harus dapat mengungkapkan kemarahannya dengan sungguh-sungguh.
5. Setelah permainan peran berakhir klien diminta untuk mendiaknosis akan perasaan-perasaan yang dialaminya.
6. Mengevaluasi seberapa evektif akan keberhasilan dalam pengungkapan perasaan klien.
Okeh ini isinya bagus :)
BalasHapusgood job^^
BalasHapusOkeh :)
BalasHapusbisa dipahami
BalasHapusperlu diterapkan untk kons individu
BalasHapus