Pada jaman dahulu kala sekitar abad 17
dan 18 , hiduplah sepasang suami istri yang bernama jamirah dan jaminten. Dia
tidak mempunyai sanak saudara, entah
dari mana tempat kelahiran nya sepasang suami istri itu. Dia hidup
berkecukupan, senang menolong orang miskin, taat beribadah,bahkan orang
sekampung pun waktu itu merasa tentram, karena mbah jamirah selalu memberi
makanan anak-anak yang kelaparan. Bahkan kepada orangtua nya disuruh mengambil
padi untuk ditumbuk dan dimasak untuk makan sekeluarga nya. Anak-anak disuruh
mengaji dirumah jamirah dan jaminten.
Pada suatu hari jamirah mengeluh
sakit, kemudian oleh tokoh masyarakat untuk mengobati dengan mantra supaya
sembuh. Tetapi rupanya allah berkehendak lain, wafatlah jamirah itu.
Maka sebagai tanda terima kasih atas
pengabdian jamirah itu, masyarakat sekitar pun membawa bunga-bunga yang harum
semerbak. Bunga-bunga untuk menyusuli itu ditaburkan disepanjang jalan mulai
dari lingkungan rumah kekanjengan sampai ketempat dimana jaminten itu meninggal
dunia yang menembarkan bau harum semerbak itu berhamburan kemana-mana.
Maka dengan peristiwa tersebut
terjadilah nama GANDASOLI yang berasal dari harumnya bunga yang amat sangat
menimbulkan bau yang dalam bahasa jawa bau
itu sama dengan Ganda atau
Bondo . adapun SOLI yang
berarti orang yang taat ibadah atau sholeh. Jadilah Desa Gandasoli, seiring
berkembangnya waktu nama Gandasoli berubah menjadi gandasuli.
Demikian cerita rakyat desa Gandasuli.
wow banget deh :D
BalasHapusawal'y gtw stlh baca jd tau, hee
BalasHapus